Minggu, 25 Agustus 2019

BMKG MEGATAKAN UDARA DI PEKANBARU TIDAK SEHAT

PEKANBARU - Kabut asap yang terjadi di Kota Pekanbaru dinilai semakin pekat. Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kondisi udara di Kota Bertuah-Julukan Pekanbaru- menunjukan kondisi udara tidak sehat.
"Informasi yang terpantau oleh satelit kita dari pukul 13.00 WIB, udara di Pekanbaru sudah menunjukan udara tidak sehat," kata petugas Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Mia Vadila Minggu (25/8/2019).
Sementara itu dari pantauan satelit, terpantau sebanyak 58 titik panas di Riau hingga Minggu 25 Agustus 2019. Titik panas terpantau ada di delapan daerah.
Daerah paling banyak ditemukan titik panas yakni di Kabupaten Pelalawan dengan jumlah 20 titik dan Bengkalis dengan jumlah 15 titik.
"Kemudian Indragiri Hilir dengan jumlah 13 titik panas, Meranti 5 titik, Rohil 2 titik, Siak, Kampar dan Inhu masing masing satu titik," kata Mia melanjutkan.
Sementara itu kondisi asap yang kian parah di Riau mulai dikeluhkan warga. Asap begitu sangat terasa menyegat. Pemerintah diminta serius menangani kebakaran.
"Sudah berbulan bulan kabut asap belum bisa ditangani. Kita minta pemerintah serius. Bau asap kebakaran sangat terasa," keluh Indra Isnaini warga Panam, Pekanbaru.

0 komentar:

Posting Komentar