Jumat, 30 Agustus 2019

IBUNDA SBY MENINGGAL, JOKOWI DAN PRABOWO KIRIM KARANGAN BUNGA

BOGOR - Wafatnya Siti Habibah, Ibunda Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di RS Sentra Medika, Cibubur, Jakarta Timur, pada Jumat (30/8) Pukul 19.23 WIB, embuat keluarga besar kembali berduka. Pasalnya kebergian sang ibunda belum genap 100 hari setelah kepergian Ani Yudhoyono.
Rasa duka cita mendalam itu pun turut dirasakan sejumlah pejabat dan tokoh serta masyarakat Indonesia. Sejumlah tokoh mengirimkan karangan bunga untuk menunjukkan belasungkawa atas meninggalnya Siti Habibah. Karangan bunga itu dijajarkan di depan rumah SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Di antaranya dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Prabowo Subianto, Rachmawati Soekarnoputri, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Panglima TNI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Komnas HAM.
"Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Ibu Hj Siti Habibah, (dari) Ir Joko Widodo dan Keluarga” begitu tulisan di karangan bunga kiriman Jokowi.
Sementara itu, pembawa karangan bunga yang enggan disebutkan namanya mengaku berasal dari toko bunga di wilayah Jakarta Barat. Terkait siapa pemesan karangan bunga, dia tak mengetahuinya.
"Dari toko bunga di Jakarta Barat, kalau pemesanya tidak tahu saya hanya mengantar saja pakai mobil," ujarnya.

Senin, 26 Agustus 2019

Dicekoki Miras, Karyawati Konter HP Diperkosa Temannya di Apartemen

TANGERANG SELATAN - Seorang perempuan di bawah umur berinisial D menjadi korban perkosaan di kamar Apartemen Paragon, Binong, Tangerang. Pelakunya diduga temannya sendiri yang sama-sama bekerja di sebuah konter handphone berinsial HAP.
Meski bekerja di konter handphone berbeda, tersangka dan korban telah saling kenal dan berteman. Namun dari kedekatan itu, rupanya lahir pikiran jahat pelaku untuk memperdaya korban.
Peristiwa keji itu bermula pada Minggu 4 Agustus 2019. Di mana D meminta HAP membantunya mencarikan kamar kontrakan. Setelah dapat dan ditempati, pelaku lantas menawarkan D agar sementara memakai kasur dan selimutnya lebih dulu.
Selanjutnya, dengan mengendarai mobil, HAP menjemput D di kontrakan barunya, dan mengajak gadis malang itu mengambil kasur dan selimut di kediaman pelaku. Namun begitu selesai, HAP kembali mengajak D pergi sekedar untuk jalan-jalan.
Namun di tengah perjalanan, pelaku merayu D untuk beristirahat sejenak, sambil menikmati minuman yang disebutnya bagus untuk menambah nafsu makan. Agar aroma minuman tak terlalu menyengat, pelaku mencampurkannya dengan minuman soft drink.
"Di tengah perjalanan, tersangka mengajak korban untuk minum-minuman keras dengan merek Sozu. Alasannya bagus untuk menambah nafsu makan dan menggemukkan badan," terang AKBP Ferdy Irawan, Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (21/8/2019).
Rupanya setelah meminum Sozu, korban D mulai terhuyung-huyung tak sadarkan diri. Menyaksikan itu, nafsu bejat tersangka kian belingsatan. Dia pun lantas membopong D ke kamar sewaan di Apartemen Paragon pada Senin 5 Agustus 2019 sekira pukul 01.30 WIB.
"Lalu tersangka melakukan perkosaan itu di kamar apartemen," jelasnya.
HAP lebih dulu melucuti pakaian D satu-persatu. Setelah meraba-raba dan mengerayangi tubuhnya, pelaku lantas mulai berfantasi dengan menyetubuhi korban. Karena sempat siuman, D berontak dan melawan.
"Namun saat itu, tersangka langsung mengancam korban dan memegangi tangan korban, sehingga korban tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian tersangka langsung menyetubuhi korban," imbuh Ferdy.
Usai kejadian itu, korban melapor ke polisi dan langsung menangkap pelaku. Barang bukti yang disita antara lain, seunit mobil pelaku, rok pendek warna merah, celana jeans pendek, kaus pendek warna putih, jaket lengan panjang warna hitam bercorak, serta keterangan saksi dan rekaman close circuid television (CCTV).

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun kurungan.

BIADAP, BAPAK INI GAULI ANAK TIRINYA

KOBAR - Bejat! inilah kata yang pantas disematkan kepada Amin (49), warga Dusun Semanggang, Desa Pangkalan Banteng, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Amin tega menggauli anak tirinya GM (5), di atas kasur saat istrinya tengah tertidur pulas. Aksi bejat Amin yang berprofesi sebagai sopir terbongkar setelah aksinya diketahui oleh istri sirinya yang terbangun sekitar pukul 01.00 WIB pada akhir Juli 2019 lalu.
Kasatreskrim Polres Kobar AKP Tri Wibowo menceritakan kejadian bermula pada akhir Juli 2019, sekitar pukul 01.00 WIB, saat itu Marisa yang merupakan istri siri pelaku terbangun dari tidurnya. Saat itu Marisa melihat suaminya dalam posisi duduk terkangkang berhadapan dengan anak tirinya. Sementara anak kandung, GM juga dalam posisi yang sama dan kedua kaki GM berada di atas paha ayah tirinya.
"Saat itu ibunya melihat posisi suami sirinya sambil memeluk korbannya dengan posisi kaki terkangkang," kata Tri kepada wartawan, Senin (26/8/2019).
Saat dipergoki sang istri, Amin langsung menaikan celana GM, dan mendorongnya. Kemudian Amin pergi meninggalkan keduanya di kamar dan menuju ke kamar mandi. Merasa penasaran dengan peristiwa yang baru saja dilihat, sang istri segera memeriksa celana anaknya yang basah dan berbau seperti sperma.
Lalu Keesokan harinya setelah diperiksa ia melihat darah dan lendir pada saat anaknya buang air kecil, dan anaknya mengalami sakit pada kemaluannya, kemudian peristiwa tersebut dilaporkan kepada polisi.
Mendapat laporan tersebut unit gabungan Buser Polres Kobar, bersama unit Reskrim Polsek Pangkalan Banteng dan Unit Intel Polsek Pangkalan Banteng melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Pelaku dalam perkara perlindungan anak berhasil ditangkap di perempatan Jalan Loging Korindo, Dusun II Semanggang Desa Pangkalan Banteng pada pekan lalu. Kemudian pelaku bersama barang bukti satu baju kaos lengan panjang, satu celana panjang warna ungu langsung di bawa ke unit PPA Polres Kobar bersama barang bukti untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Pelaku kami jerat Pasal 81 Ayat 1 UU RI No 17 Tahun 2016 Tentang perubahan ke 2 atas UU no. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 76 D 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,” pungkasnya.

Minggu, 25 Agustus 2019

BMKG MEGATAKAN UDARA DI PEKANBARU TIDAK SEHAT

PEKANBARU - Kabut asap yang terjadi di Kota Pekanbaru dinilai semakin pekat. Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kondisi udara di Kota Bertuah-Julukan Pekanbaru- menunjukan kondisi udara tidak sehat.
"Informasi yang terpantau oleh satelit kita dari pukul 13.00 WIB, udara di Pekanbaru sudah menunjukan udara tidak sehat," kata petugas Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Mia Vadila Minggu (25/8/2019).
Sementara itu dari pantauan satelit, terpantau sebanyak 58 titik panas di Riau hingga Minggu 25 Agustus 2019. Titik panas terpantau ada di delapan daerah.
Daerah paling banyak ditemukan titik panas yakni di Kabupaten Pelalawan dengan jumlah 20 titik dan Bengkalis dengan jumlah 15 titik.
"Kemudian Indragiri Hilir dengan jumlah 13 titik panas, Meranti 5 titik, Rohil 2 titik, Siak, Kampar dan Inhu masing masing satu titik," kata Mia melanjutkan.
Sementara itu kondisi asap yang kian parah di Riau mulai dikeluhkan warga. Asap begitu sangat terasa menyegat. Pemerintah diminta serius menangani kebakaran.
"Sudah berbulan bulan kabut asap belum bisa ditangani. Kita minta pemerintah serius. Bau asap kebakaran sangat terasa," keluh Indra Isnaini warga Panam, Pekanbaru.

BERBEDA PENDAPAT, PRIA INI TIKAM LEHER REKAN KERJANYA

JAKARTA - Seorang pemuda bernama Yogi Dawamul Hidayat (22) harus diamankan oleh dengan pihak Kepolisian usai menusuk Asela Rumapea yang merupakan rekan kerjanya di Mall Pluit, Village, Penjaringan, Jakarta Utara.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Kompol Mustakim menjelaskan penusukan terjadi pada Minggu 25 Agustus 2019 sekira pukul 19.30 WIB. Mulanya antara korban dan pelaku terlibat adu mulut alias cekcok soal kerjaan yang mengakibatkan pelaku naik darah.
"Korban dan pelaku sama-sama bekerja di restauran Banainai di Pluit Village dan keduanya sempat cekcok mulut di Tempat Kejadian Perkara," ujar Mustakim kepada wartawan, Senin (26/8/2019).
Usai cekcok, Yogi yang sudah naik darah pulang ke kosannya sekitar pukul 18.00 WIB untuk mengambil sebuah pisau panjang yang diselipkan di badan belakang pelaku. Setelah itu, dia kembali ke restoran untuk menemui korban.
"Setelah sampai TKP, pelaku dan korban bertemu, lalu pelaku mengajak ngobrol korban dengan alasan mempertanyakan pernyataan korban bahwa pelaku ingin dipecat dan dilaporkan ke bos karena telah memukul korban. Karena tidak ada titik temu kemudian korban meninggalkan pelaku," jelas dia.
Disitulah, Yogi nekat mengambil pisau dapur kemudian menusukkan ke bagian leher. Akibatnya korban pun mengalami luka sobek dan dibawa ke rumah sakit terdekat.
"Sampai sekarang korban masih dalam penanganan medis di rumah sakit Pluit, Jakarta Utara," kata Mustakim.
Dilanjutkan Mustakim, mendengar kabar tersebut pihaknya langsung mengamankan Yogi di kawasan Pluit. Saat ini pelaku masih dalam pemeriksaan lebih lanjut usai menikam temannya sendiri.
"Selanjutnya pelaku berikut barang bukti kami amankan ke Polsek Metro Penjaringan untuk Penyidikan lebih lanjut. Demikian yang dapat kami laporkan," katanya.

Jumat, 23 Agustus 2019

ANYA GERALDINE TAMPIL SEKSI BIKIN NETIZEN SALAH FOKUS

JAKARTA - Selebgram Anya Geraldine memang sering berpenampilan seksi dalam unggahan foto-fotonya di media sosial. Baru-baru ini pun Anya kembali tampil berani dengan mengenakan bikini.

Anya menunggah foto dirinya yang sedang berada di pantai Uluwatu, Bali pada Kamis (22/8/2019). Ia tampil seksi dalam balutan bikini putih dengan simpul tali di bagian tengah dadanya.
"Cinta adalah kata yang kuat, katakan padaku," tulis anya.

Sebenarnya dalam foto tersebut, ia sedang memamerkan aksesoris gelang yang ia kenakan. Namun ternyata banyak netizen yang salah fokus.

Fokus mereka teralihkan pada kalung yang dikenakan perempuan 23 tahun tersebut. Pasalnya kalung tersebut dekat dengan area belahan dadanya.
Sejumlah Netizen yang didominasi kaum adam pun langsung membanjiri kolom komentar unggahan foto Anya tersebut.

"Enak jadi kalungnya", komentar seorang netizen.
Lainnya pun ikut berkomentar, "Gue mau jadi kalungnya"

Bahkan ada yang menyamakan penampilan seksi nya yang sedang berbikini tersebut bak bidadari. "Kukira malaikat, ternyata bidadari." tulis netizen lainnya.

ISTRI DIDUGA SELINGKUH, SUAMI BUNUH PRIA YANG DIDUGA SELINGKUHAN ISTRINYA

SOLO - Andreas Kurniawan (36), warga Songgolangit, Gentan, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah, ditangkap polisi setelah melakukan penusukan hingga membuat Bunto Tano (44), warga Grogol. Sukoharjo, hingga meningga dunia.

Aksi Nekat yang dilakukan oleh Andreas Kurniawan ini  dipicu karena adannya cinta terselubung antara istrinya yang diketahui bernama Yenna dengan korban.

Kapolres Solo AKBP Andy Rifai mengatakan, sebelum nekat menusuk korban, sempat terjadi percekcokan antara pelaku dengan korban. Percecokan antar keduanya ini terjadi di rumah ayah mertuanya di Turisari, Kelurahan Mangkubumen, Banjarsari, Solo.
"Saat tiba di rumah mertuanya, pelaku melihat ada korban tengah duduk di rumah mertuanya. Begitu melihat ada korban di situ, pelaku langsung mencaci maki korban dan keduanya pun terlibat percekcokan," ujar Andy dalam konferensi pers di Mapolresta Solo, Jumat (23/8/2019).
Pelaku yang sudah terlanjur emosi langsung menusukan pisau yang memang sudah dipersiapkan. Pasalnya, pelaku memang sebelumnya telah mengambil pisau dapur dan menyelipkannya disaku celana.
"Pelaku menusukkan pisau ke perut sebelah kiri korban, yang memang sudah disembunyikannya dibalik saku celana,"jelas andy.
Dia menjelaskan, mertua pelaku sebenarnya sempat merelai percekcokan keduannya. Namun usaha merelai keduannya pun gagal ketika pisau yang dibawa menantunya itu telah bersarang di perut korban sebelah kiri.
Korban pun tersungkur di lantai saat pisau itu dihujamkan ke perut. Melihat Bunto tersungkur, Andreas pun sebenarnya sempat membawa korban ke rumah sakit. Namun karena menderita luka yang cukup parah, korban akhirnya meninggal dunia.
"Mengetahui korban meninggal dunia, pelaku panik dan akhirnya melarikan diri. Sebelum akhirnya berhasil dibekuk saat bersembunyi di sebuah hotel di Kota Semarang," kata dia.
Saat peristiwa itu terjadi sempat menarik perhatian masyarakat di yang tinggal di sekitar Mangkunegaran. Pasalnya, warga yang semula hanya mendengar adannya suara orang berkelahi, menjadi terkejut saat melihat ada orang sudah dalam posisi terkapar.
Atas perbuatannya itu, pelaku dijerat pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana jo Pasal 351 ayat (3) KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.

Kamis, 22 Agustus 2019

YAN WIJAYA SEBUT AURA KASIH "PABRIK SUSU"

JAKARTA - Kritikus Film Indonesia, Yan Widjaya, seketika ramai menjadi perbincangan publik lantaran cuitannya di Twitter. Yan membuat Aura Kasih geram karena menyebutnya sebagai Pabrik Susu.

Saat dihubungi, Kamis (22/8/2019), Yan Widjaya mengakui itu adalah murni kesalahan.

Namun disisi lain Yan mengatakan bahwa maksud dari cuitannya justru adalah memuji aura kasih dan ibu menyusui lain di indonesia.

"Cuma dalam bahasanya disitu mungkin ya Pabrik Susu ya itu bahasa kiasan kali ya. Itu sebenarnya pujian, Lho," katanya.

Terlepas dari ucapannya, menyebut perempuan sebagai Pabrik Susu adalah salah satu bentuk body shaming. Cuitan Yan terhadap Aura Kasih dianggap sebagai sebuah pelecehan terhadap kaum hawa.

Tak heran jika Aura Kasih pun marah besar terhadap Yan Widjaya. Istri Eryck Amaral ini bahkan sempat mengancam akan melaporkan Yan ke pihak berwajib.

Kendati demikian, Yan mengaku dirinya sudah meminta maaf secara personal kepada Aura Kasih. Ia juga sudah menghapus cuitannya di Twitter.

"Karena itu saya sudah minta maaf pribadi, tadi pagi dia sudah telpon saya, marah-marah. Lalu saya minta maaf atas kekhilafan ini. Saya jawab begitu," tambahnya.

Dalam cuitannya yang sudah dihapus, Yan Widjaya menulis, 'punya baby, Aura Kasih juga dikaruniai 2 pabrik susu. Jadi harap maklum untuk sementara rehat film dulu'

Dalam unggahannya itu, Yan juga menyertakan foto aura kasih yang tengah berfoto dengan latar belakang pemandangan hijau.

AHN JAE HYUN MINTA CERAI KEPADA GOO HYE SUN KARENA PUTING PAYUDARA TAK SEKSI

SEOUL -  Aktris Goo Hye Sun tak tinggal diam setelah sang suami, Ahn Jae Hyun buka soal perceraian mereka, pada 21 Agustus 2019. Lewat instagram pula, dia membocorkan alasan sang suami ngotot bercerai.

Goo Hye Sun mengaku, sempat menanyakan alasan Ahn Jae Hyun ingin bercerai.

"Jawabannya, karena dia menilai puting payudaraku tak terlihat seksi,"Ujarnya seperti dikutip dari Koreaboo, pada kamis (22/8/2019)
Lebih lanjut, Goo Hye Sun mengungkapkan, sang suami kerap merasa bosan padanya bahkan saat mereka bersama. Ahn Jae Hyun. sering tertidur saat mereka menonton video YouTube bersama.

"Dia membuatku menjadi hantu dirumahku sendiri. Seorang perempuan yang dulu dia cintai dan kini berubah menjadi zombie," kata Goo Hye Sun.

Pada bagian lain unggahannya, aktrsi Boys Before Flowers itu kemudian mengklarifikasi tiga pernyataan Ahn Jae Hyun terkait kisruh rumah tangga mereka.

1. Tunjangan cerai
Goo Hye Sun mengklarifikasi soal tunjangan cerai yang dipermasalahkan Ahn Jae Hyun. Sang aktris menyebut, apa yang dibayarkan suaminya itu bukanlah tunjangan perceraian.

Bagian yang disebut Ahn Jae Hyun sebagai 'donasi' dalam pernyataannya, sebenarnya adalah dana pernikahan mereka. Karena sepakat untuk tak menggelar pesta pernikahan, maka mereka menyumbangkan uang tersebut.

"Semua uang itu adalah milikku. Jadi, aku minta dia untuk mengembalikan setengahnya," ujar Goo Hye Sun.

Dia juga mengaku, membayar biaya interior rumah Ahn Jae Hyun dan melakukan semua pekerjaan rumah tangga sendiri salama pernikahan mereka.

"Jadi, aku meminta bayaran atas pekerjaanku di rumah sebesar KRW30.000 (Rp350.000) per hari.

2. Masuk Tanpa Izin ke Apartemen Ahn Jae Hyun

Dalam keterangan lainnya, Goo Hye Sun membantah telah memasuki apartemen Ahn Jae Hyun tanpa izin. Properti itu, menurutnya dibeli saat mereka belum berpisah.

"Dia bilang, mau fokus pada karier akting. Jadi kuhargai keinginannya itu dan kuizinkan dia menempati apartemen itu,"ujarnya.

Namun hal itu, menurut Goo Hye Sun, Membuat Ahn Jae Hyun jarang pulang ke rumah.

"Aku bilang padanya, lebih baik rumah bersama ini menjadi milikku. karena faktanya, hanya aku yang ada dirumah ini," katanya.

Permintaan Goo Hye Sun itu ditanggapi Ahn Jae Hyun dengan permintaan cerai.

"Dia bilang, rumah itu akan menjadi milikku asal kami bercerai. Setelah itu, dia selalu membahas perceraian. Lagi dan lagi"

3. Telpon Mesra Dengan Perempuan Lain
Meski Ahn Jae Hyun membatah, namun Goo Hye Sun tetap bersikeras soal kebiasaan sang suami menghubungi perempuan lain saat mabuk.

"Kebiasaan itu bahkan seringkali menjadi sumber pertengkaran kami," ujar sang aktris.

Kebiasaan Ahn Jae Hyun menenggak alkohol, diakui Goo Hye Sun, terjadi saat anjing peliharaan mereka mati.

"Awalnya, aku yang depresi karena kejadian itu, setelahnya dia. Aku kemudian meminta suamiku untuk bertemu dokter langgananku sampai dia terlihat lebih baik," ungkapnya.

Namun setelah lepas dari depresi, Ahn Jae Hyun malah memiliki ketegantungan pada alkohol.

"Saat mabuk, dia akan menelfon perempuan lain. Aku melihat dan mendengar itu semua itu dengan mata dan telingaku sendiri."

Sadar hal itu bisa memicu kesalahpahaman, Goo Hye Sun meningatkan bintang Kang's Kitchen itu untuk mengentikan kebiasaanya. Namun hingga mereka pisah rumah, Ahn Jae Hyun tetap melakukan kebiasaannya tersebut namun dengan sembunyi-sembunyi.

Rabu, 21 Agustus 2019

PENDATANG DI PAPUA MENJADI KHAWATIR KARENA KERUSUHAN


PENDATANG DI PAPUA MENJADI KHAWATIR KARENA KERUSUHAN - Munculnya aksi unjuk rasa di berbagai wilaya provinsi papua dan papua barat untuk menentang dugaan rasisme terharap mahasiswa Papua di Jawa Timur, membuat sebagian warga pendatang di bumi Cendrawasih khawatir.

Pasalnya, seperti yang di laporkan wartawan harian cahaya papua di Manokwari, afwan Ashari, untuk BBC News Indonesia, Sejumlah fasilats umum dibakar dan dihancurkan beberapa oknum pengunjuk rasa, Senin (19/08), termaksud properti pribadi warga setempat.

Salah satunya menimpa Parnadi, 46 tahun yang memiliki kios fotokopi di jalan Merdeka, Kota manokwari.

"Punya mesin hancur semua, (kerugiannya) sekitar Rp200 juta lebih," ungkap pria asal Jawa Timur yang sudah 30 tahun menetap di ibu kota provinsi Papua Barat itu.
Namun demikian, polisi memastikan bahwa kondisi di Manokwari sudah kondusif dan masyarakat tidak perlu khawatir.
"Kita menjamin untuk situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) yang ada, apalagi yang di Manokwari, tidak perlu takut lagi dengan berita-berita hoaks," ujar Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Mathias Yosia Krey, pada Rabu (21/08).
'Sebenarnya saat kejadian itu kita inginnya keluar dari Manokwari'
Pada awalnya, saat mendengar ada demonstrasi, Parnadi, pemilik kios fotokopi di Manokwari, tidak khawatir karena menurutnya hal itu "sudah biasa". Kabar itu sudah ia dengar semalam sebelum aksi berlangsung.
"Saya kira demo damai, tidak anarkis begit,"ujarnya.
Parnadi baru khawatir ketika aksi itu berubah ricuh keesokan harinya.
"Kita khawatir juga, sampai masyarakat masuk, menjarah-jarah. (ada yang) bawa balok lah, bawa martir", ujarnya.
"Kita punya toko-toko hancur semua. Kita takut juga."
Saat peristiwa berlangsung, ia dan delapan pegawainya bersembunyi di dalam kamar mandi kios fotokopinya selama tiga jam hingga akhirnya bisa lolos jebol atap. lari ke atap seng.
Baru pada hari rabu dua hari setelah peristiwa, Parnadi bersama pegawainya, yang ia sebut masih trauma, mulai memperbaiki kiosnya yang rusak.
Penjarahan juga dialami katirin, pria paruh baya asli blitar yang besar di kendari, Sulawesi Tenggara. Ia mengaku sudah tinggal di Manokwari selama enam tahun terakhir sebagai buruh bangunan.
"Sebenarnya saat kejadian itu kita inginnya keluar dari Manokwari," ungkap Katirin saat ditanya apa yang ada di benaknya ketika demo berujung ricuh Senin lalu.
"Jujur saja, seandainya saya punya uang, lebih baik saya pulang kampung ke Sulawesi,"tambahnya, "akhirnya terjadi begini, jujur saja saya ngedrop."
Ia tidak menyangka tempat tinggalnya di Jalan Gunung Salju, Manokwari, yang menurutnya tidak berada di lokasi utama, turut menjadi target.
Pasalnya, menurut Katirin, sebelum peristiwa tersebut ia merasa aman berada di Manokwari. Bahkan, ia merasa dilindungi masyarakat setempat.
"Saat saya kerja proyek di pedalaman, itu dia sambut kita juga dengan baik walaupun kita pendatang," tuturnya.
"Malah kita merasa dilindungi, maksudnya, kalau ada yang korek kita, itu malah kita dibantu."
Sementara itu, salah seorang warga asli Papua yang tinggal di Kampung Bugis, Distrik Manokwari Barat, Omson Kirmai, terkejut dengan pemandangan yang ia lihat di kampungnya di hari unjuk rasa berlangsung Senin lalu.
"Saya kaget, terus saya lihat dari sini juga ada orang angkat alat-alat tajam, pisau, parang kayu, 'ini ada apa ini?'," tutur Omson.
Ia mengaku tidak menyangka aksi tersebut terjadi di kampungnya yang notabene menjadi tempat bermukim banyak warga pendatang asal Makassar.
"Selama di sini hubungan saya dengan masyarakat orang Bugis di sini aman," ujarnya.
Omson, yang berasal dari suku Arfak, menyayangkan aksi yang menciptakan ketegangan di masyarakat tersebut. Baginya, meski mereka berbeda ras, "kekeluargaan jadi lebih penting, lebih utama".
Ia lantas mengajak warga asli Papua untuk tidak melakukan hal-hal seperti yang terjadi pada aksi yang berakhir ricuh tersebut.
"Kita yang orang Papua yang berada di mana tempat orang pendatang berada, kita jangan melakukan hal-hal yang seperti macam kemarin," ungkapnya.
'Tidak ada yang harus ditakutkan'
Polisi memastikan bahwa situasi di Manokwari sudah kembali aman dan tertib. Hal itu dikatakan Kabid Humas Polda Papua Barat, AKBP Mathias Yosia Krey.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dan takut untuk melakukan aktivitas, apabila memang ada rasa kekhawatiran atau rasa ragu. silahkan menghubungi kita," tutur Mathias.
Ia juga meminta warga untuk tidak mempercayai berita-berita yang belum terkonfirmasi tentang "mungkin ada pengusiran, tidak ada itu".
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, meminta warga agar tidak mudah terpancing. Ia pun menyesalkan aksi anarkis yang dilakukan oknum-oknum massa pengunjuk rasa.
"Saya kira kalau demo-demo damai itu kan hal yang biasa, wajar. Tapi jangan merusak," ujarnya.
"Ini kita merusak kita punya kota sendiri. Yang tadinya sudah dibangun. sekarang kita merusak sendiri, kita butuh uang berapa banyak nanti kita bangun kembali."
Sementara itu, ketua forum kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua, Pendeta Lipiyus Biniluk, berharap tokoh-tokoh agama untuk terus menyebarkan pesan-pesan perdamaian di Papua.
"jangan bosan-bosan untuk tetap bangun komunikasi damai, bermatabat, bertoleransi. hidup rukun, aman dan damai di mimbar-mimbar agama, di rumah-rumah ibada,"tuturnya kepada BBC News indonesia melalui sambungan telpon, Rabu (21/8)
Lipiyus pun mengimbau agar masyarakat, baik warga asli papua maupun pendatang, dapat saling mengaja dan tidak membiarkan pihak lain memprovokasi mereka.
"Semua umat, kulit hitam. rambut keriting. lurus. semua memang ciptaan berasal dari Tuhan,"ujarnya.
"Semua sama, tidak boleh ada rasisme dalam hal-hal seperti ini"
Bilapun ada kasus yang harus dihadapi, Lipiyus meminta aparat penegak hukum untuk dapat menanganinya dengan baik.
"Pihak TNI-POLRI dalam menangani hal-hal seperti ini, humanis lah. Artinya, bangun komunikasi kalau memang salah, diproses secara hukum,"pungkasnya.
Sebelumnya, sejak senin (19/08), aksi unjuk rasa pecah di Manokwari dan Jayapura, hingga kemudian menyebar ke Sorong, Fakfak dan Timika. Mereka menentang hal yang mereka sebut tindakan rasis dan diskriminasi yang diterima sejumlah mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang.
Dalam peristiwa yang terjadi di Surabaya. oknum aparat dituding melontarkan kata-kata rasis terharap para mahasiswa asal Papua di asrama mereka. Selanjutnya, sebanyak 43 mahasiswa ditangkap aparat terkait tuduhan pengrusakan bendera Merah Putih.
Sementara itu, setidaknya 213 orang yang terdiri dari mahasiswa Papua dan kelompok solidaritas sempat ditangkap saat hendak berunjuk rasa damai dalam memperingati New York Agreement di sejumlah kota seperti Ternate, Ambon, Malang, Surabaya dan Jayapura, akhir pekan lalu.

Senin, 19 Agustus 2019

Maksiswa Papua di Surabaya sebut Kami Cinta NKRI

GowinBola-beritaumum – Mahasiswa papua yang menimba ilmu di Kota Surabaya, Jawa Timur, sangat menyayangkan adanya insiden di Asrama Mahasiswa Papua yang terletak di Jalan Kalasan. Hal itu membuat mahasiswa Papua terpojok.
Apalagi, lanjut mereka, ada oknum ormas yang diduga melontarkan kata-kata rasis. Padahal selama ini, mahasiswa Papua sudah hidup berdampingan dengan masyarakat Surabaya.
Dijelaskan, mereka hidup rukun dan saling membantu jika ada sebuah permasalahan. Kondisi rukun dan saling menolong ini diharapkan tetap terjalin sehingga terus tercipta kondisi kondusif.
"Kami mahasiswa asal Papua mencintai NKRI. Selama ini masyarakat Papua dan Jawa hidup berdampingan dengan damai. Belum cukup Indonesia sebagai negara kepulauan tanpa wilayah timur seperti kami yang mencintai Republik Indonesia," terang Paniz Wenda, salah satu mahasiswa asal Papua, di Surabaya, Senin 19 Agustus 2019.
Mahasiswa Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya ini berharap kampus tempatnya mencari ilmu bersikap netral dan memberikan rasa aman sehingga mahasiswa asal Papua belajar dengan nyaman dan tenang.
"Kami berharap Unitomo terus netral dan aman. Kami di sini merasa aman dan nyaman," ungkap mahasiswa Fakultas Teknik Unitomo tersebut.
Senada diucapkan Amaris Mariawasi yang juga mahasiswa asal Papua. Ia sedih melihat peristiwa yang terjadi di Asrama Papua Surabaya beberapa hari lalu. Padahal sebenarnya masyarakat memperlakukan mereka dengan baik.
"Kami tetap semangat kuliah. Tapi kami sedih ketika teman-teman kami diperlakukan seperti itu," ucap Amaris.
Sementara Rektor Unitomo Surabaya Bachrul Amiq menyatakan prihatin atas insiden di Asrama Papua Surabaya. Sebab kejadian itu berbau SARA, padahal Surabaya sebagai kota multietnis. Apalagi kejadian ini berbarengan dengan hari peringatan 74 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
"Unitomo sebagai miniatur Indonesia, kami akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi semua mahasiswa yang menempuh pendidikan di sini, termasuk mahasiswa Papua, agar nyaman saat belajar," ucap Bachrul.
Di Unitomo Surabaya sendiri ada sebanyak 76 mahasiswa asal Papua. Pada tahun ajaran baru ini, ada sekira 22 mahasiswa baru dari Papua yang sudah terdaftar.

Bayi Ditemukan Tewas Usai Tercebur Diselokan Saat Ditinggal Makan

Yogyakarta - Hati-hati saat meninggalkan bayi bermain sendiri. Di kota Yogyakarta, ketika ditinggal ibunya masuk ke dalam rumah untuk makan seorang bayi yang berumur 22 bulan telah ditemukan tewas di selokan . Bayi malang ini diketahui bermana Erlando Abit Reva, warga Sorosutan, Umbulharjo, Yogyakarta.

Kapolsek Umbulharjo, Kompol Alaal Prasetyo mengatakan korban ini merupakan anak dari Margiyanti (22) warga kampung Plumpung Rejo, Sorosutan. Korban di temukan siang tadi di selokan yang berada di sis barat RS Wirisaban, Yogyakarta oleh warga yang sedang melakukan pencarian.

Kejadian ini bermula, saat korban dan ibunya bermain di depan rumah. Sekitar pukul 12:30 WIB, sang ibu masuk ke dalam rumah untuk makan siang dan meninggalkan anaknya berada di halaman rumah sendiri. Tidak lama berselang, ibunya selesai makan dan mencari anaknya namun tidak ditemukan.

"Saat keluar, korban ini tidak ada di sekitar rumah,"tutup Alaal kepada wartawan, senin (19/8/2019).

Ibu korban yang kebingungan mencari anaknya, akirnya dibantu warga melakukan pencarian. Awalnya pencarian dilakukan di sekitar rumah korban. Namun tidak membuahkan hasil, namun pencarian diperluas.

Beberapa warga akirnya mencari di sekitar selokan, yang jaraknya sekitar 30 menet dari rumah korban.
Hingga korban ditemukan tersangkut barang kayu di selokan barat rumah sakit.

"Saat di temukan korban sudah tidak bernyawa,"kata dia.Oleh warga, jasad korban di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan medis. Hasilnya tidak ada tanda-tanda penganiyaan di tubuh. kemungkinan korban berjalan ke selokan, hingga terpeleset dan tenggelam.