Selasa, 01 Oktober 2019

Hari Batik, Begini Nilai Ekonomisnya bagi Indonesia

JAKARTA - Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dan telah diakui oleh Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco) sebagai Intangible World Heritage of Humanity. Lebih dari itu, bagi Indonesia batik juga memiliki nilai keekonomian yang tinggi.
“Batik menjadi identitas bangsa yang semakin populer dan mendunia. Industri batik juga memiliki peran penting bagi perekonomian nasional serta menjadi penyumbang devisa negara, karena memiliki pasar ekspor yang besar seperti di Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa,” demikian ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada pertengahan tahun ini, dikutip dari laman Kemenperin, Rabu (2/10/2019).

Ada beberapa fakta positif terkait dengan industri batik. Pertama, batik mendorong pertumbuhan gemilang sektor industri tekstil dan pakaian jadi pada triwulan I-2019 dengan mencatatkan posisi tertinggi dengan capaian 18,98%. Kinerja ini melampaui pertumbuhan ekonomi sebesar 5,07% di periode yang sama.
Kedua, ekspor batik Nusantara tercatat senilai USD52,44 juta atau setara Rp734 miliar (kurs Rp14.000 per USD) pada 2018. Pada tahun ini, nilai ekspor batik nasional ditargetkan dapat meningkat hingga 6-8%.
“Saat ini, batik telah bertransformasi menjadi berbagai bentuk fesyen, kerajinan dan home decoration yang telah mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Airlangga.
Menurut dia, pemerintah terus mendorong peningkatan produktivitas dan perluasan pasar bagi industri batik nasional. Tujuannya agar pelestarian batik Nusantara serta mendorong pengembangan industri batik nasional agar lebih berdaya saing global.

Senin, 09 September 2019

DPR MINTA KPAI DAN PB DJARUM KESAMPIKAN EGO DEMI SELESAIKAN MASALAH

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Sodik Mudjahid meminta agar PB Djarum dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) duduk bersama menyelesaikan masalah yang belakangan sedang menjadi isu hangat.
Polemik terkait keputusan PB Djarum memberhentikan audisi umum bulutangkis untuk anak-anak. PB Djarum beralasan pemberhentian audisi umum bulutangkis tersebut karena dituding KPAI telah melakukan eksploitasi anak.
"Duduklah berempat antara KPAI, PB Djarum, PBSI, dan Menpora untuk menentukan solusi sehingga semua kepentingan jalan," kata Sodik kepada Okezone, Selasa (10/9/2019).
Politikus Gerindra tersebut juga meminta agar KPAI dan PB Djarum lebih bijak dalam menyikapi permasalahan ini. Sodik melihat KPAI dan PB Djarum masih mementingkan egonya masing-masing dalam menyelesaikan masalah.
"Kedua belah pihak, yakni KPAI dan PB Djarum saya minta lebih smart, lebih bijak, jangan baper, jangan ego, dan lebih pentingkan masa depan anak dan masa depan bulutangkis Indonesia," ucapnya.
Menurut Sodik, KPAI dan PB Djarum sama-sama mempunyai peran dalam membangun bangsa. KPAI berperan dalam menegakkan regulasi untuk melindungi anak-anak dan juga melindungi dari bahaya rokok.
Sementara PB Djarum, berjasa menyumbangkan jasanya dalam melahirkan pemain bulutangkis yang berbaka‎t untuk mengharumkan nama bangsa. Oleh karenanya, Sodik meminta keduanya untuk bertemu untuk mencari solusi terkait permasalahan saat ini.
"Sangat banyak jalan terbuka untuk menemukan solusi yang menguntungkan semua pihak dengan sikap tadi yakni, lebih smart, lebih bijak, tidak baper, tidak ego, dan menempatkan kepentingan bangsa serta anak Indonesia di atas segalanya," ucapnya.

Jumat, 06 September 2019

Gempa M5,4 Guncang Raja Ampat

JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,4 mengguncang Raja Ampat, Papua Barat, pada Sabtu (7/9/2019) sekira pukul 04.14 WIB.
Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa berada 18 kilometer barat laut Raja Ampat. Kedalamannya 10 kilometer dengan titik koordinat 0.07 LS-130.50 BT
Gempa tersebut dipastikan tak berpotensi tsunami. Untuk ada tidaknya kerusakan maupun korban yang ditimbulkan akibat gempa belum diketahui.

Jumat, 30 Agustus 2019

IBUNDA SBY MENINGGAL, JOKOWI DAN PRABOWO KIRIM KARANGAN BUNGA

BOGOR - Wafatnya Siti Habibah, Ibunda Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di RS Sentra Medika, Cibubur, Jakarta Timur, pada Jumat (30/8) Pukul 19.23 WIB, embuat keluarga besar kembali berduka. Pasalnya kebergian sang ibunda belum genap 100 hari setelah kepergian Ani Yudhoyono.
Rasa duka cita mendalam itu pun turut dirasakan sejumlah pejabat dan tokoh serta masyarakat Indonesia. Sejumlah tokoh mengirimkan karangan bunga untuk menunjukkan belasungkawa atas meninggalnya Siti Habibah. Karangan bunga itu dijajarkan di depan rumah SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Di antaranya dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Prabowo Subianto, Rachmawati Soekarnoputri, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Panglima TNI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Komnas HAM.
"Turut Berduka Cita Atas Wafatnya Ibu Hj Siti Habibah, (dari) Ir Joko Widodo dan Keluarga” begitu tulisan di karangan bunga kiriman Jokowi.
Sementara itu, pembawa karangan bunga yang enggan disebutkan namanya mengaku berasal dari toko bunga di wilayah Jakarta Barat. Terkait siapa pemesan karangan bunga, dia tak mengetahuinya.
"Dari toko bunga di Jakarta Barat, kalau pemesanya tidak tahu saya hanya mengantar saja pakai mobil," ujarnya.

Senin, 26 Agustus 2019

Dicekoki Miras, Karyawati Konter HP Diperkosa Temannya di Apartemen

TANGERANG SELATAN - Seorang perempuan di bawah umur berinisial D menjadi korban perkosaan di kamar Apartemen Paragon, Binong, Tangerang. Pelakunya diduga temannya sendiri yang sama-sama bekerja di sebuah konter handphone berinsial HAP.
Meski bekerja di konter handphone berbeda, tersangka dan korban telah saling kenal dan berteman. Namun dari kedekatan itu, rupanya lahir pikiran jahat pelaku untuk memperdaya korban.
Peristiwa keji itu bermula pada Minggu 4 Agustus 2019. Di mana D meminta HAP membantunya mencarikan kamar kontrakan. Setelah dapat dan ditempati, pelaku lantas menawarkan D agar sementara memakai kasur dan selimutnya lebih dulu.
Selanjutnya, dengan mengendarai mobil, HAP menjemput D di kontrakan barunya, dan mengajak gadis malang itu mengambil kasur dan selimut di kediaman pelaku. Namun begitu selesai, HAP kembali mengajak D pergi sekedar untuk jalan-jalan.
Namun di tengah perjalanan, pelaku merayu D untuk beristirahat sejenak, sambil menikmati minuman yang disebutnya bagus untuk menambah nafsu makan. Agar aroma minuman tak terlalu menyengat, pelaku mencampurkannya dengan minuman soft drink.
"Di tengah perjalanan, tersangka mengajak korban untuk minum-minuman keras dengan merek Sozu. Alasannya bagus untuk menambah nafsu makan dan menggemukkan badan," terang AKBP Ferdy Irawan, Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (21/8/2019).
Rupanya setelah meminum Sozu, korban D mulai terhuyung-huyung tak sadarkan diri. Menyaksikan itu, nafsu bejat tersangka kian belingsatan. Dia pun lantas membopong D ke kamar sewaan di Apartemen Paragon pada Senin 5 Agustus 2019 sekira pukul 01.30 WIB.
"Lalu tersangka melakukan perkosaan itu di kamar apartemen," jelasnya.
HAP lebih dulu melucuti pakaian D satu-persatu. Setelah meraba-raba dan mengerayangi tubuhnya, pelaku lantas mulai berfantasi dengan menyetubuhi korban. Karena sempat siuman, D berontak dan melawan.
"Namun saat itu, tersangka langsung mengancam korban dan memegangi tangan korban, sehingga korban tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian tersangka langsung menyetubuhi korban," imbuh Ferdy.
Usai kejadian itu, korban melapor ke polisi dan langsung menangkap pelaku. Barang bukti yang disita antara lain, seunit mobil pelaku, rok pendek warna merah, celana jeans pendek, kaus pendek warna putih, jaket lengan panjang warna hitam bercorak, serta keterangan saksi dan rekaman close circuid television (CCTV).

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun kurungan.

BIADAP, BAPAK INI GAULI ANAK TIRINYA

KOBAR - Bejat! inilah kata yang pantas disematkan kepada Amin (49), warga Dusun Semanggang, Desa Pangkalan Banteng, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Amin tega menggauli anak tirinya GM (5), di atas kasur saat istrinya tengah tertidur pulas. Aksi bejat Amin yang berprofesi sebagai sopir terbongkar setelah aksinya diketahui oleh istri sirinya yang terbangun sekitar pukul 01.00 WIB pada akhir Juli 2019 lalu.
Kasatreskrim Polres Kobar AKP Tri Wibowo menceritakan kejadian bermula pada akhir Juli 2019, sekitar pukul 01.00 WIB, saat itu Marisa yang merupakan istri siri pelaku terbangun dari tidurnya. Saat itu Marisa melihat suaminya dalam posisi duduk terkangkang berhadapan dengan anak tirinya. Sementara anak kandung, GM juga dalam posisi yang sama dan kedua kaki GM berada di atas paha ayah tirinya.
"Saat itu ibunya melihat posisi suami sirinya sambil memeluk korbannya dengan posisi kaki terkangkang," kata Tri kepada wartawan, Senin (26/8/2019).
Saat dipergoki sang istri, Amin langsung menaikan celana GM, dan mendorongnya. Kemudian Amin pergi meninggalkan keduanya di kamar dan menuju ke kamar mandi. Merasa penasaran dengan peristiwa yang baru saja dilihat, sang istri segera memeriksa celana anaknya yang basah dan berbau seperti sperma.
Lalu Keesokan harinya setelah diperiksa ia melihat darah dan lendir pada saat anaknya buang air kecil, dan anaknya mengalami sakit pada kemaluannya, kemudian peristiwa tersebut dilaporkan kepada polisi.
Mendapat laporan tersebut unit gabungan Buser Polres Kobar, bersama unit Reskrim Polsek Pangkalan Banteng dan Unit Intel Polsek Pangkalan Banteng melakukan pengejaran terhadap pelaku.
Pelaku dalam perkara perlindungan anak berhasil ditangkap di perempatan Jalan Loging Korindo, Dusun II Semanggang Desa Pangkalan Banteng pada pekan lalu. Kemudian pelaku bersama barang bukti satu baju kaos lengan panjang, satu celana panjang warna ungu langsung di bawa ke unit PPA Polres Kobar bersama barang bukti untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Pelaku kami jerat Pasal 81 Ayat 1 UU RI No 17 Tahun 2016 Tentang perubahan ke 2 atas UU no. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Pasal 76 D 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,” pungkasnya.

Minggu, 25 Agustus 2019

BMKG MEGATAKAN UDARA DI PEKANBARU TIDAK SEHAT

PEKANBARU - Kabut asap yang terjadi di Kota Pekanbaru dinilai semakin pekat. Kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan menyebabkan kondisi udara di Kota Bertuah-Julukan Pekanbaru- menunjukan kondisi udara tidak sehat.
"Informasi yang terpantau oleh satelit kita dari pukul 13.00 WIB, udara di Pekanbaru sudah menunjukan udara tidak sehat," kata petugas Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Mia Vadila Minggu (25/8/2019).
Sementara itu dari pantauan satelit, terpantau sebanyak 58 titik panas di Riau hingga Minggu 25 Agustus 2019. Titik panas terpantau ada di delapan daerah.
Daerah paling banyak ditemukan titik panas yakni di Kabupaten Pelalawan dengan jumlah 20 titik dan Bengkalis dengan jumlah 15 titik.
"Kemudian Indragiri Hilir dengan jumlah 13 titik panas, Meranti 5 titik, Rohil 2 titik, Siak, Kampar dan Inhu masing masing satu titik," kata Mia melanjutkan.
Sementara itu kondisi asap yang kian parah di Riau mulai dikeluhkan warga. Asap begitu sangat terasa menyegat. Pemerintah diminta serius menangani kebakaran.
"Sudah berbulan bulan kabut asap belum bisa ditangani. Kita minta pemerintah serius. Bau asap kebakaran sangat terasa," keluh Indra Isnaini warga Panam, Pekanbaru.